Perancangan Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang
merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan
dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan
dalam dunia nyata.Perancangan ini bertujuan untuk membuat model SOLUSI terhadap PROBLEM yang
sudah dimodelkan secara lengkap pada tahap analisis terstruktur. Ada empat
kegiatan perancangan yang harus dilakukan.
Perancangan Berbasis Objek (Object-oriented Analysis and Design / OOAD)
Metode OOAD melakukan
pendekatan terhadap masalah dari perspektif obyek, tidak pada perspektif
fungsional seperti pada pemrograman terstruktur. Akhir-akhir ini penggunakan
OOAD meningkat dibandingkan dengan pengunaan metode pengembangan software
dengan metode tradisional. Sebagai metode baru dan sophisticated bahasa
pemrograman berorientasi obyek diciptakan, hal tersebut untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan akan pendekatan berorientasi obyek pada aplikasi bisnis.
Metodologi pengembangan sistem berorientasi objek
mempunyai tiga karakteristik utama, yaitu:
1. Encapsulation
Encapsulation merupakan dasar untuk
pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses. Data dan prosedur
atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga prosedur atau
fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya. Data terlindung dari prosedur
atau objek lain, kecuali prosedur yang berada dalam objek itu sendiri.
2. Inheritance
Inheritance adalah teknik yang
menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data/atribut dan metode dari
induknya langsung. Atribut dan metode dari objek dari objek induk diturunkan
kepada anak objek, demikian seterusnya. Inheritance mempunyai arti bahwa
atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara kelas yang mempunyai
hubungan secara hirarki. Inheritance menggambarkan generalisasi sebuah kelas.
3. Polymorphism
Polimorfisme yaitu konsep yang menyatakan
bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda. Kemampuan
objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon
message yang sama. Seleksi dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang
seharusnya menciptakan objek.
Contoh :
¡
Sedan dan Sepeda Motor adalah subkelas dari Kendaraan
Bermotor
¡
Kedua subkelas mewarisi
sifat yang dimiliki oleh Kendaraan Bermotor, yaitu mempunyai mesin
dan dapat berjalan
¡
Kedua subkelas mempunyai
sifat masing-masing yang berbeda, misalnya jumlah roda, dan kemampuan untuk
berjalan mundur yang tidak dimiliki oleh sepeda motor
Kelebihan
Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih
mudah digunakan dalam pembangunan sistem Dibandingkan dengan SSAD, waktu
pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode
program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
Tidak ada pemisahan antara fase desain dan
analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal
hingga akhir pembangunan sistem.
Analis dan programmer tidak dibatasi dengan
batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat
dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya
dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan
dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).
Memungkinkan adanya perubahan dan
kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk
mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
Encapsliation data dan method, memungkinkan
penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain,
pemrograman dan reduksi harga.
OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek
yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang
analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang
dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode
ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk
ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah
dalam memelihara.
Kekurangan
Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan
sangat simple.
Pada OOAD lebih fockus pada coding
dibandingkan dengan SSAD.
Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja
team seperti pada SSAD.
Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan
class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
Sering kali pemrogramam berorientasi obyek
digunakan untuk melakukan anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode
OOAD tidak berbasis pada fungsional sistem.
OOAD merupakan jenis manajemen proyek yang
tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan metode terstruktur.
Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu yang lebih lama untuk
berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan SSAD dalam waktu yang lama (
Hantos, 2005).
Metodologi pengembangan sistem dengan OOAD
menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan utama yang
menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa prosedur yang emplisit
terhadap reuse, akan sangat sliit untuk menerapkan konsep ini pada skala besar
(Hantos, 2005).
@nryulia.staff.gunadarma.ac.id
0 comments:
Post a Comment